Ketungau Tengah, 22 Agustus 2024 – Dalam upaya mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) dan menciptakan lingkungan yang lebih hijau, SMPN 1 Ketungau Tengah melaksanakan kegiatan pembuatan kompos dengan memanfaatkan galon bekas sebagai media. Kegiatan ini merupakan bagian dari program pendidikan lingkungan sekolah yang dipimpin oleh guru pembimbing, Khoirun Nisa, S.Pd., Gr.
Proses pembuatan kompos dimulai dengan melubangi bagian bawah galon bekas untuk memungkinkan air mengalir keluar. Galon tersebut kemudian diisi dengan lapisan daun hijau, daun kering, dan tanah. Setelah tiga bulan, daun-daun tersebut akan terurai secara alami, membentuk kompos berwarna hitam yang kaya akan nutrisi. Kompos ini kemudian akan digunakan sebagai media tanam untuk berbagai tanaman di lingkungan sekolah.
Khoirun Nisa, S.Pd., Gr., selaku guru pembimbing, menjelaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk mengolah sampah organik menjadi sesuatu yang bermanfaat, tetapi juga untuk mendidik siswa tentang pentingnya daur ulang dan keberlanjutan lingkungan. “Dengan memanfaatkan bahan-bahan yang ada di sekitar kita, seperti galon bekas dan daun-daun yang jatuh, kita bisa menghasilkan pupuk organik yang berguna untuk tanaman. Ini adalah langkah kecil yang bisa memberikan dampak besar pada lingkungan kita,” ujarnya.
Kegiatan ini juga mendapat sambutan positif dari siswa yang terlibat, karena selain belajar tentang proses pengomposan, mereka juga diajarkan tentang pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem melalui pengelolaan sampah yang bertanggung jawab. Dengan kompos yang dihasilkan, SMPN 1 Ketungau Tengah berencana untuk menanam lebih banyak tanaman di lingkungan sekolah, sehingga menciptakan ruang hijau yang lebih asri dan sehat.
Upaya ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi siswa dan masyarakat sekitar untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan berkontribusi dalam pencapaian Sustainable Development Goals, khususnya dalam aspek pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan dan mitigasi perubahan iklim.